Thursday, 14 July 2016

Materi ragam gejala sosial sosiologi SMA kelas X

Contoh isi materi sosiologi Ragam Gejala Sosial

Kompetensi Dasar:
3.3   Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar
Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat
4.3  Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk
mengenali berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di
masyarakat


Gejala sosial menjadi perhatian sosiologi, sebagaimana definisi sosiologi menurut Pitirim 

A.  Sorokin bahwa  Sosiologi  adalah  suatu  ilmu  yang  mempelajari  hubungan  dan 
pengaruh  timbal  balik  antara  aneka  macam  gejala  sosial.  Misalnya  antara  gejala 
ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik, juga hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial. 

Peristiswa sosial, fenomena/gejala sosial, realitas sosial, fakta sosial, struktur sosial merupakan  konsep-konsep  dalam  Sosiologi  yang  penting.  Konsep-konsep  tersebut seolah-olah mudah dipahami. Namun, karena dalam kehidupan sehari-hari makna atau artinya sering dipertukarkan, dalam memahami konsep-konsep tersebut terkadang rumit dan sering menimbulkan salah konsep (mis-consept). 

Dr. M. Jacky dalam bukunya Sosiologi: Konsep, Teori, dan Metode (2015: 31-36) cukup jelas dalam memberikan informasi tentang hal-hal tersebut. 

a.  Peristiwa Sosial 

Peristiwa adalah kejadian-kejadian yang dialami oleh individu atau kelompok dalam 
kehidupan sehari-hari. Misalnya pedagang berjualan di trotoar jalan, orang meminta-
minta  di  jalanan  dekat  lampu  APILL (Alat  Pemberi  Instruksi  Lalu-Lintas),  polisi 
menertibkan pengguna jalan, guru mengajarkan ilmu kepada para siswanya, murid berdiskusi dengan guru, sekelompok orang menuntut kenaikan gaji, pemeluk agama berdoa atau menjalankan ritus agama di tempat ibadah, sekelompok orang membakar gedung balai kota, dan sebagainya. 

Peristiwa merupakan kejadian tanpa penafsiran. Sekelompok orang membakar kantor 
polisi merupakan peristiwa, karena merupakan kejadian tanpa penafsiran. Namun, 
apabila menjadi “Massa anti-pemerintah melakukan aksi anarkhis meluluhlantakkan 
simbol kekuasaan” hal tersebut bukan lagi peristiwa, melainkan menjadi realitas sosial, 
karena  terdapat  penafsiran.  Kata “massa  anti-pemerintah”  yang  menggantikan 
“sekelompok orang” penuh dengan penafsiran. Demikian juga kata “aksi anarkhis” yang 
menggantikan “membakar”, “symbol kekuasaan” yang menggantikan”kantor polisi”. 

Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 

Kalian tentunya masih ingat pada kajian di semester satu tentang individu, kelompok, dan hubungan sosial. Kalian sudah mempelajari tentang proses-proses sosial teratur (asosisiatif) dan tidak teratur (disosiatif), dan kalian sudah memahami bahwa rujukan dan ukurannya adalah nilai-nilai sosial dan norma-norma sosial yang berlaku dan diterima oleh sebagian besar warga masyarakat. 

Jika perilaku atau tindakan dan interaksi di antara para warga masyarakat berlangsung sesuai  nilai-nilai  dan  norma-norma  sosial  tersebut,  maka  yang  terjadi  adalah keteraturan sosial atau masyarakat dalam keadaan integrasi sosial. 

Proses penting agar warga masyarakat bertindak dan berinteraksi sosial sesuai dengan 
nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku adalah pembelajaran bertindak dan 
berperilaku yang disebut sosialisasi. 

Sosialisasi merupakan peristiwa sosial yang relatif 
baku dan terjadi di semua masyarakat, baik di perdesaan, di perkotaan, di negara 
berkembang, di negara maju, di masyarakat tradisional, di masyarakat modern, orang 
tua, teman sebaya, sekolah, lingkungan kerja, dan media masa mengajarkan atau 
membelajarkan bagaimana orang harus bersikap dan bertingkah laku sehingga dapat 
mencapai tujuan-tujuan hidupnya, setidaknya dapat diterima oleh warga masyarakat 
yang lain. 

Download selengkapnya di sini


No comments:

Post a Comment